Australia Awards Scholarship dari Pemerintah Australia

Menempuh pendidikan dengan jalur beasiswa memang banyak diburu oleh para pelajar, tidak hanya di Indonesia namun di seluruh dunia. Bagaimana tidak? Biaya pendidikan yang kian lama kian tak terhingga membuat banyak pelajar mengurungkan niat untuk menempuh jenjang pendidikan lebih tinggi. Namun banyak juga yang ingin tetap meraih gelar setinggitingginya walau keadaan finansial tidak memenuhi. Salah satu cara yang paling masuk akal ialah dengan beasiswa. Tidak heran mengapa kini informasi mengenai beasiswa pendidikan banyak diburu oleh kalangan pelajar.

Salah satu beasiswa bergengsi adalah AAS atau Australia Awards Scholarship. AAS adalah program beasiswa yang digagas oleh Pemerintah Australia bagi para pelajar internasional untuk melanjutkan studi pascasarjana baik Master maupun Doctor. Dengan deurasi waktu kuliah yakni: maksimal 2 tahun bagi mahasiswa s2, dan untuk studi Doktor maksimal 4 tahun. Program beasiswa ini sebagai bentuk kontribusi nyata Benua Australia untuk men-support pembangunan jangka panjang kepada negara-negara yang memiliki kerjasama dengan Australia.

Beasiswa AAS ialah beasiswa bersifat penuh, yang dimaksut penuh di sini karena beasiswa tersebut akan menangung/meng-cover semua biaya baik biaya pendidikan dan biaya hidup kepada mahasiswa yang memperolehnya, sebagai rincian:

  • Pra-kursus bahasa Inggris di Indonesia selama 9 bulan
  • Tunjangan hidup di indonesia selama masa prakursus bahasa Inggris termasuk tiket pesawat dari daerah asal pelamar ke tempat dilaksanakannya pra-kursus
  • Biaya-biaya pemeriksaan media dan rontgen sebagai syarat mendapat visa
  • Visa pelajar DFAT dan Student Dependant Visa
  • Tiket pesawat PP Indonesia – Autralia pada awal dan akhir masa beasiswa
  • Dana penunjangawal di masa perkuliahan
  • Tanggungan biaya pendidikan penuh selama kuliah di Autralia
  • Biaya hidup selama di Autralia
  • Program pengenalan akademik di Autralia sebelum dilakukan sebelum dilaksanakan perkuliahan selama 4 s/d 6 minggu
  • Asuransi kesehatan mahasiswa internasional di Australia (Overseas Student Health Cover/OSHC)
  • Bantuan akademi/tutorial tambahan (jika dibutuhkan)
  • Biaya reuni
  • Bantuan keuangan untuk penelitian lapangan di Indonesia atau Australia

Menarik bukan? Singkatnya beasiswa ini akan menanggun semua kebutuhan kita selama kita mempersiapkan perkuliahan hingga masa kuliah usai. Perlu diketahui juga apabila penerima beasiswa juga dapat membawa serta keluarga untuk ikut ke Australia dengan biaya pribadi, namun dengan catatan bahwa anggota keluarga tersebut memenuhi persyaratan DFAT dan imigrasi.

Adapun berbagai kualifikasi atau persyaratan yang dimiliki oleh pihak AAS dalam mencari kandidat calon penerima beasiswa. Untuk kualifikasi calon penerima beasiswa, AAS membagi menjadi 2 kategori: “Targeted” dan “Non-Targeted”. Penjabaran dari kategori “Targeted” antara lain:

  1. Berasal dari wilayah geografis tang telah ditetapkan AAS:
    a. Aceh
    b. Nusa tenggara Timur
    c. Nusa Tenggara Barat
    d. Papua
    e. Papua Barat
  2. Calon Penerima Beasiswa yang didominasikan oleh pihak Kedutaan Besar Australia atau oleh pihak anggota program pemerintah yang didanai Australia dengan dukungan dari pihak Kedutaan Besar Australia
  3. Calon penerima beasiswa yang merupakan kandidat dari instansi pemerintahan pusat (Jakarta atau Regional). Sedangkan untuk calon penerima beasiswa dengan kategori “Non-Targeted” ialah:
    a. Calon penerima beasiswa yang merupakan pegawai negeri dan pegawai swata di luar kategori yang telah disebutkan diatas.
    b. Calon penerima beasiswa yang bekerja pada organisasi untuk orang-orang disabilitas juga sangat dianjurkan untuk mengikuti beasiswa ini.

Kemudian untuk persyaratan yang harus dipenuhi bagi calon penerima beasiswa ini dibagi lagi menjadi 2 kategori yakni persyaratan umum dari pihak AAS dan persyaratan khusus untuk negara Indonesia. Berikut ialah penjabaran dari persyaratan umum pihak AAS:

  1. Berusia minimal 18 tahun pada saat mendaftar
  2. Merupakan warga negara Indonesia dan mengajukan beasiswa dari Indonesia
  3. Tidak menikah atau bertunangan dengan penduduk tetap Australia dan Selandia Baru
  4. Bukan anggota militer
  5. Bukan merupakan warna negara Australia dan tidak mengajukan permohonan visa menetap di Australia
  6. Tidak mengajukan permohonan beasiswa AAS jangka panjang lainnya (jika sudah pernah menerima) kecuali telah berada di luar Australia selama dua kali waktu saat berada di Australia. Misalnya, sebelumnya telah mendapat beasiswa AAS dengan durasi empat tahun, maka baru bisa mengajukan beasiswa AAS kembali setelah berada di luar Australia selama delapan tahun.
  7. Memenuhi persyaratan khusus yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia
  8. Memenuhi persyaratan masuk Universitas yang terdapat di Australia yang menjadi partner dari beasiswa AAS.
  9. Memenuhi persyaratan dari Departemen Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan (DIBIT) untuk visa pelajar DFAT
  10. Memenuhi persyaratan Pemerintah Australia untuk mahasiswa asing di Australia (kesehatan, karakter, dll)

Kemudian persyaratan khusus bagi pemohon beasiswa yang merupakan warga negara Indonesia ialah sebagai berikut:

  1. Mendaftar pada area studi prioritas yang telah disebutkan diatas
  2. Berusia maksimal 42 tahun pada saat pendaftaran
  3. Memiliki IPK minimal 2.9 untuk calon penerima beasiswa dari fokus wilayah geografis dan IPK minimal 2.75 untuk kategori yang telah ditargetkan
  4. Untuk calon penerima beasiswa studi Master (S2): memiliki kecakapan bahasa Inggris dibuktikan dengan skor minimal untuk IELTS 5.5; TOEFL PBT 525; iBT 69.
  5. Untuk calon penerima beasiswa studi PhD (S3): memiliki skor minimal untuk IELTS 6.0; TOEFL PBT 550; iBT 79.
    -Note:
    Untuk calon penerima beasiswa S2 dan S3: hasil skor IELTS atau TOEFL harus dalam jangka waktu 2 tahun; tidak menerima tes kecakapan bahasa Inggris selain yang telah ditentukan (seperti TOEFL prediction test, dll); bagi calon penerima beasiswa yang berasal dari fokus wilayah geografis yang ditentukan oleh AAS, minimal IELTS 5.0 (atau skor TOEFL yang setara); melampirkan detail kontak dari tempat mengambil tes bahasa Inggris tersebut guna verifikasi hasil tes TOEFL; melampirkan minimal 1 salinan dari tes TOEFL yang resmi
  6. Untuk calon penerima beasiswa Studi Master (S2) telah menyelesaikan studi S1. Sedangkan untuk calon penerima beasiswa Doktor (S3) telah menyelesaikan studi S2. Pelamar studi S3 hanya dipertimbangkan bagi mereka yang merupakan staf perguruan tinggi, institusi pendidikan tinggi, pusat riset, atau kandidat yang telah ditargetkan pada instansi lainnya yang memiliki kaitan dengan kegiatan Pemerintah Australia. Sangat disarankan untuk calon penerima beasiswa S3 memiliki surat Dukungan (Letter of Support) dari perguruan tinggi di Australia untuk bidang studi yang diusulkan
  7. Menjawab seluruh pertanyaan yang terdapat di Form Aplikasi
  8. Jika lolos seleksi beasiswa AAS, calon penerima beasiswa bersedia untuk mengambil pra-kursus bahasa Inggris (English for Akademic Purposes) dari hari Senin s/d Jumat pukul 08.00 s/d 16.00 di Indonesia sebelum keberangkatan ke Australia

Berikut ini akan dijabarkan tentang tata cara pendaftaran bagi calon penerima beasiswa AAS:

  • Online Application
    Untuk mendaftar beasiswa AAS, pemohon dapat mendaftarkan diri secara online pada link berikut. Saat mengajukan beasiswa secara online, seluruh dokumen yang disebutkan di atas harus di-scan terlebih dahulu dan di-upload pada laman OASIS. Sangat disarankan untuk seluruh pelamar mendaftarkan diri secara online terlebih dahulu. Namun jika pendaftaran online ini mengalami kesulitan, baru pelamar mengajukan pendaftaran secara hardcopy.
  • Hardcopy Application
    Sebelumnya pemohon harus sudah mengunduh Formulir Pendaftaran pada tautan berikut. Formulir
    aplikasi yang telah dilengkapi beserta dokumen-dokumen yang dibutuhkan harus sudah dikirimkan sebelum batas waktu pendaftaran.

Proses Seleksi
Setelah melakukan proses pengecekan persyaratan dari masing-masing calon penerima beasiswa, kemudian para peserta yang memenuhi kriteria akan mengikuti seleksi tahap akhir tersebut berupa tes IELTS serta wawancara yang dilaksanakan oleh tim dari Australian bersama dengan tim dari Indonesia untuk mengkaji dan menyusun kandidat sesuai ranking. Proses penilaian akan dipertimbangkan berdasarkan kriteria berikut:

  • Kompetensi akademi
  • Potensi kontribusi pada pembangunan di negara asal
  • Profesionalitas dan skill kepemimpinan

Berkas atau dokumen- dokumen yang dibutuhkan pada saat mendaftar untuk program beasiswa dari Pemerintah Australia ini antara lain:

  1. Salinan akta kelahiran
  2. Bukti kewarnegaraan seperti KTP/paspor
  3. Curriculum Vitae (CV) Terbaru
  4. Ijazah/gelar pendidikan tingkat lanjut dan tingkat tinggi yang resmi (legalisir*)
  5. Transkrip nilai pendidikan tingkat lanjut dan tingkat tinggi resmi (legalisir*)
  6. Hasil tes kecakapan bahasa Inggris (dalam 2 tahun terakhir) TOEFL/IELTS. Tes prediksi TOEFL tidak diterima
  7. Untuk calon penerima beasiswa program S2 juga wajib menyertakan ijazah D3 jika merupakan lulusan Ekstensi D4 atau S1
  8. Untuk calon penerima beasiswa program S3 juga wajib menyertakan ijazah S1 dan surat referensi akademis dari pembimbing akademi pada studi S2
  9. Calon penerima beasiswa S2 dan S3 yang akan mengambil studi dengan menyertakan minimal 50 persen hasil harus mengisi Research Proposal Details pada Formulir Aplikasi

Note: wajib dilegalisir oleh lembaga resmi yang mengeluarkan dokumen terkait atau notaris. Dokumen yang dilegalisir tersebut wajib menggunakan cap basah.

Dapatkan lowongan terbaru!

Ayo subscribe dan dapatkan informasi lowongan kerja magang, part time, volunteer, dan full time jobs disini.
Email address
Secure and Spam free...